Wince: Maret 2014

Kamis, 27 Maret 2014

And if you lose yourself, I will find you

Diposting oleh Winda (윈다) di 21.04 0 komentar

I'll run away with your foot steps
I'll build a city that dreams for two
And if you lose yourself
I will find you


Mungkin ga banyak yang tau Zedd itu apa atau Zedd itu tepatnya siapa? Terutama buat mereka yang ga terbiasa denger radio atau mungkin nonton TV kabel. Well gue juga ga nonton itu sih tapi gue langganan dengerin Prambors. Dan dari berbagai artis yang nongol di Prambors salah satu yang mencuri perhatian gue adalah Zedd. Awalnya gue pikir Zedd itu adalah cewek atau setidaknya band yang ada anggota ceweknya. Ternyata perkiraan gue salah besar. Yang pertama Zedd itu JELAS bukan band. Zedd itu juga JELAS bukan cewek, yang kaya gue kira sebelumnya haha. Nama asli dia adalah Anton Zaslavski dan kalo menurut Wikipedia mas Anton ini adalah seorang produser musik dan DJ Rusia-Jerman.Lahirnya 89 ... cuma beda 3 taun sama gue!!! *terus? :p

mtv.com


Semua yang tau  Zedd  pasti ga akan asing sama Clarity. Lagu inilah yang pertama mencuri perhatian gue. Lagu ini adalah hasil kerja bareng Zedd sama Foxes. Enak banget emang. Dan manisnya lagu inilah yang bikin dia bisa naik ke peringkat 8 billboard. Sebuah prestasi yang bagus loh mengingat ini adalah billboard. Lagu ini juga katanya dapet Grammy Award untuk kategori ' Best Dance Recording'





Setelah mengguncang dunia dengan clarity, Zedd kembali mencetarkan dunia dengan ‘Stay The Night’. Nah beda dengan sebelumnya, sekarang ZEDD kerja bareng Hayley Williams. Lagu ini lagi-lagi menghiasi berbagai chart music dunia termasuk TOP 40nya prambors dan ASIA POP 40nya Dom Lau. Honestly, gue belum pernah sekalipun nonton video klipnya stay the night sebelum kemarin siang. Dan ternyata emang keren banget. Kalo gue disuruh milih salah satu antara Foxes dan Hayley Williams gue ga akan bisa milih mana yang lebih bagus atau mana yang lebih jelek. Dua-duanya punya karakter masing-masing dan dua-duanya bener-bener menarik. Satu hal yang gue bisa pastikan adalah Zedd ga salah pilih mereka sebagai partner lagunya. Nendang banget lah pokonya!




Kemudian setelah berhasil ngeksis lewat clarity dan stay the night, Zedd kembali menyapa dunia dengan ‘Find You’. Lirik yang ada di paling atas dari postingan ini adalah reffnya Find You. Manis. Pertama kali denger lagu ini gue ….. nangis haha. ciyusan! Ga tau kenapa mungkin karena gue lagi PMS dimana gue jadi sangat emosional lol :p
Padahal gue juga belum denger liriknya dalem-dalem tapi denger melodinya aja bikin gue nangis. Lalu setelah gue cari tau ternyata ini lagunya Zedd! Satu hal yang beda dengan lagu-lagu sebelumnya, kali ini ZEDD kolaborasi sama dua orang sekaligus yaitu Matthew Koma dan Miriam Bryant. Pertama kali gue denger lagu ini gue kira ada dua cewek berbeda yang nyanyi lagu ini. Ternyata gue salah sangat besar karena ternyata yang nyanyi adalah satu cowok dan satu cewek. Setelah denger lagu ini gue memutuskan bahwa gue akan menjadi fans Miriam Bryant <3 Sumpah suaranya jempool dan nyatu banget sama lagunya. Ada orang yang punya warna suara (?) yang emang bagus banget. Itu bukan suatu hal yang bisa dilatih tapi itu adalah murni anugerah Tuhan. Dan menurut gue pribadi warna suaranya Miriam Bryant itu manis banget. Somehow doi ngingetin gue sama salah satu vokalisnya Krewella yang namanya Jahan Yousaf. Ga mirip sih emang tapi ga tau kenapa bikin gue inget aja…


Oh iya, katanya lagu ini juga jadi soundtracknya divergent ya? Gue belum nonton sih tapi ...

"Iya, jadi katanya divergent itu mirip hunger games"

Hemhhh oke, kayanya menarik


"Find younya Zedd tuh katanya soundtrack di divergent looh!"


Bah! Gue harus nonton ini! :D






Don't forget to check the the acoustic version too!  *ga tau kenapa ini gue ga bisa insert videonya T.T




Dateng lagi ya mas Anton ke Indonesia! Mudah-mudahan saat itu gue punya uang, waktu dan tenaga buat nonton dikau <3




Jadi apakah yang disana, yang suka Mocca dan mendengarkan beberapa lagunya Owl city, pernah dengerin Zedd? apa kita masih punya selera yang sama? 잘 지냈니? 보.고.싶.어  ... unfortunately, I can't find you .....

Selasa, 18 Maret 2014

Penpop Ceria #3

Diposting oleh Winda (윈다) di 21.57 0 komentar
Dongeng. Aaaah gue ga terlalu suka nulis dongeng .... JADI GUE SUKANYA NULIS APA SIH? hahaha

gue kembali ga ada ide nulis dongeng apa ... so here it is .... gabungan antara bawang merah bawah putih yang gue mix pangeran kodok dalam gaya sunda. alurnya linear atau alur maju


Lilis dan Pangeran Katak

            Zaman dahulu kala di sebuah negara bernama negara Parahiyangan hiduplah seorang gadis cantik bernama Lilis. Lilis hidup dalam sebuah keluarga yang bahagia. Ayahnya adalah seorang saudagar sukses yang sering bepergian ke berbagai negara untuk menjual rempah-rempah dan ibunya sangat cantik serta baik hati. Kebahagiaan Lilis bertambah sempurna dengan kehamilan Ibunya. Ya! Ia akan menjadi seorang teteh sebentar lagi! Setelah mengandung selama sembilan bulan, ibunya melahirkan seorang anak. Namun sayang, dewi fortuna nampaknya tidak berpihak pada Lilis. Ibu serta adik yang diidamkannya meninggal saat melahirkan.  Hal ini tentu membuat Lilis sangat sedih. Ayahnya yang tidak tega melihat kesedihan Lilis akhirnya memutuskan untuk menikah lagi. Pernikahan ini menghadiahkan Lilis seorang kakak tiri bernama Neneng. Awalnya ibu tiri sangat baik hati namun setelah ayah Lilis meninggal dunia, ibu tiri dan Neneng selalu menyuruh Lilis berbagai hal dan memarahinya. Lilis juga dipaksa untuk tidur di loteng yang kotor dan banyak nyamuknya. Ketika malam tiba, Lilis menangis tersedu-sedu merindukan orang tuanya.
 

“Emaak abaaah, Lilis teh rindu emak abah. Rindu pisan emak baaah”, tangis Lilis

            Suatu hari ibu tiri menyuruh Lilis untuk mencuci baju. Lilispun pergi ke sungai belakang rumah untuk menuruti perintah ibunya. Ketika sedang mencuci baju, tiba-tiba Lilis melihat katak yang berteriak minta tolong. Lilispun kaget karena baru kali ini ia melihat katak bisa berbicara.

“Tolong … tolong akuuu. Tolooong” teriak katak itu.

“Eleuh eleeeuh, kamu teh bisa bicara ya? ujar Lilis terkesima.

“Iya, iya aku teh bisa bicara, tapi tolonglah aku dulu. Aduuuh kakiku sudah mau copot ini rasanya” teriak katak

Lilispun mengangkat batu yang menindih kaki si katak dan menggendongnya lalu menaruhnya di atas tanah yang kering.

“Aduh, nuhun ya teh, terima kasih banyak ….”

“Sama-sama om katak. Aku senang bisa membantu.”

“Om? Aduh aku teh masih muda. Tolong jangan panggil om”

“Lalu aku teh panggil apa? Namamu siapa?”

“Namaku Aji. Panggil aku Aji saja.”
“Aku teh lilis. Baik, Kang Aji. Kaki akang teh ga apa-apa? Sekarang akang duduk saja dulu ya disini. Istirahat dulu. Kasihan kaki akang. Aku mau cuci baju dulu.”

Setelah menyelesaikan pekerjaannya Lilispun kembali ke tempat sang katak dan membawa air dalam batok kelapa.

Kang, kang Aji. Akang bisa jalan?” tanya Lilis penuh kekhawatiran.

“Sepertinya kakiku agak terluka. Aku tidak bisa jalan.” Jawab sang katak

“Baiklah, bagaimana kalau akang ikut aku pulang? Aku akan mengobati kaki akang.”

“Benarkah?” tanya sang katak kaget

“Ya, tentu saja … ” jawab Lilis dengan lemah lembut.

Akhirnya sang katak dan Lilis pun pulang ke rumah. Lilis memberikan katak ramuan dari daun jarak yang biasa dipakai untuk menyembuhkan luka memar. Katak merasa sungguh bersyukur karena mendapat bantuan Lilis. Mereka bicara semalaman mengenai banyak hal. Ternyata sang katak adalah binatang yang sangat menyenangkan. Lilis tertawa terpingkal-pingkal semalaman mendengar leluconnya.
Namun sayang keesokan paginya, Neneng mengetahui bahwa Lilis pulang dan membawa katak masuk ke rumah. Nenengpun langsung mengadu pada ibunya

“Emaaak, emaaak, lihat itu mak, Lilis teh bawa katak masuk rumah.” teriak Neneng

“Apa?? Heh, Lilis! Kamu teh udah gila ya? Masa katak kamu bawa masuk? Cepat buang keluar! Dasar borokokok!” maki ibunya

“Emak, katak ini teh luka karena kakinya tertindih batu, kasian emaak.”

“Emak ga peduli! Pokoknya keluarin katak itu sekarang juga! Sekarang! Eh maneh teh ga nurut ya sama emak??”

“Ta-ta pi mak … ka-ka-kasihan katak ini”

“Kalau maneh ga mau buang katak itu, sok atuhlah keluar sana dari rumah! Keluar!! ” bentak ibunya.

            Katak menyuruh Liis untuk membuang dirinya keluar dari rumah namun Lilis yang baik hati tidak mau karena merasa kasihan dengan kaki katak. Akhirnya Lilispun ikut keluar dari rumah. Katak merasa sangat terharu dengan kebaikan hati Lilis. Mereka berjalan tanpa arah dan tujuan dan tiba-tiba hujanpun turun dengan lebat. Lilis mencari sebuah pondokan kosong untuk berteduh. Katak meminta maaf pada Lilis karena telah mmbuatnya diusir dari rumah. Namun Lilis mengatakan ia sangat bersyukur karena telah bertemu katak yang mau menjadi temannya. Akhirnya hujanpun berhenti. Sebuah pelangi yang sangat indah muncul di langit. Katak meminta tolong pada Lilis untuk membawanya ke sebuah danau di tengah hutan. Lilispun berjalan hingga ke tengah hutan dan mendapati sebuah danau yang sangat indah. Lilis merasa terkesima. Belum pernah ia melihat danau seindah itu sebelumnya

“Indah sekali danau ini kang!”
“Iya, memang indah sekali. Hemhhh ….  Lilis akang mau tanya satu hal … tapi kamu teh jangan marah ya”
“Silahkan kang”
“Apa kamu mau mencium pipi akang?”
“Me …. Mencium pipi akang ….?”
“Iya … Tapi itu teh kalau kamu bersedia lis.”

Lilispun tersenyum dan tanpa ragu langsung mencium pipi sang katak. Sebuah keajaiban terjadi.  Asap menyelubungi katak tersebut, matahari langsung menampakan sinarnya, angin berhembus mesra dan bunga-bunga di sekitar mereka bermekaran. Lilis kaget dan langsung melempar katak tersebut.  Tiba-tiba katak tersebut menghilang dan berganti dengan seorang laki-laki yang sangat tampan.

Wilujeng siang Lilis …. Selamat siang ” ucap lelaki tampan itu.

“Si-siapa kamu?”

“Aku teh Aji. Sebenarnya namaku adalah Prabu Seto Aji. Aku adalah pangeran negeri ini. Aku mendapat kutukan karena makan jengkol keramat di istana. Sejak itu aku berubah menjadi katak. Ayah dan Ibuku sangat bingung. Mereka bertanya pada ahli ramal istana dan beliau mengatakan bahwa kutukanku hanya akan sirna apabila seorang gadis mau mencium pipiku dengan sepenuh hati. Sejak saat itu aku berkelana mencari gadis berhati emas yang mau membantuku melepaskan kutukan ini.” jelas pangeran Aji panjang lebar.

“Oh begitu rupanya …..”

“Terima kasih lis. Terima kasih banyak telah merawat kakiku dan melepaskanku dari kutukan.”

“ Sama-sama kang. Lilis senang bisa membantu akang.”

“Lilis, maukah kamu menjadi pendamping hidupku?”

“A-apa kang?”

“Menjadi pendampingku …  menjadi istriku dan memerintah negeri ini bersama.”

“Ta-tapi .. aku hanya rakyat biasa. Tidak pantas dengan akang yang seorang pangeran.”
“Tidak lis, kebaikan hatimu telah membuktikan bahwa kamu sangat pantas menjadi ratu. Bersediakah kau menjadi istriku, lis?”

“Baiklah kang, aku bersedia ….”

Prabu Seto Ajipun membawa Lilis ke istana. Semua warga istana sangat berbahagia melihat Prabu Seto Aji yang sudah berubah kembali menjadi seorang pangeran tampan. Seminggu kemudian sebuah pesta pernikahan digelar di istana. Seluruh pelosok negeri diundang termasuk ibu tiri dan Neneng. Ibu tiri dan Neneng merasa sangat kaget melihat Lilis menikah dengan sang pangeran. Mereka meminta maaf atas kesalahan mereka selama ini. Lilis yang baik hatipun memaafkan mereka dan mengajak mereka tinggal di istana. Lilis memperingati mereka untuk tidak menyentuh jengkol keramat namun suatu hari ibu tiri dan Neneng tergoda dengan bau nikmat jengkol keramat. Merekapun memakan jengkol tersebut. Lilis tiba-tiba datang dan merasa terkejut melihat mereka yang sedang makan jengkol keramat dengan nikmat. Namun sayang, sebelum Lilis berhasil menghentikan mereka, ibu dan saudara tirinya telah berubah menjadi batu. Lilis merasa sedih namun ia harus melanjutkan hidup. Setahun kemudian Lilis dan Prabu Seto Aji dikaruniai seorang putri yang cantik jelita dan merekapun hidup bahagia selama-lamanya.



Buat minggu ini ga terlalu happy ending. mungkin karena idenya standar dan memang gue pilih yang kategori 'nyeritain ulang dengan gaya sendiri' jadi ya gitu deh .... minggu depan harus lebih ok lagi! semangaaat!











Penpop Ceria #2

Diposting oleh Winda (윈다) di 21.15 0 komentar

Ok. Setelah dua minggu kemarin gue posting tentang deskripsi pengembangan spasi sekarang gue mau posting hasil tulisan gue yang berupa deskripsi pengembangan waktu. jadi gimana caranya lo nulis deskripsi suatu hal dengan melewati perubahan waktu. kalo yang sekarang objeknya sekelas sama semua yaitu taman melingkar. honestly gue ga ada ide sama sekali mau nulis apa karena gue sibuk melototin skripsweet. akhirnya yaaa .... gue nulis seadanya aja yang ada di otak gue. well gue paling ga suka nulis deskripsi. terlalu datar dan ga gue banget hoho. jadi mikirlah gue gimana caranya supaya bisa bikin deskripsi yang agak gue hoho. dan beginilah hasilnya ....

ps: 'aku' disini bukan gue 100% yaaa. ini hanya sebuah bentuk aku yang gue desain supaya agak memberi warna dalam deskripsi ini hehe


oke tanpa perlu berpanjang lebar inilah penpop gue minggu kedua. 


Rinai-Rinai Senja di Taman Melingkar

Bekas-bekas hujan siang tadi masih terlihat membasahi tanah. Aku sudah duduk disitu, taman melingkar. Basah memang. Tapi pasti tidak sebasah hatiku. Kudengar sahabatku akhirnya punya pacar. Senang sekali pastinya. Aku baru saja putus beberapa bulan lalu sementara dia terus mengoceh mengenai calon pacarnya yang sekarang sudah resmi jadi kekasihnya. Sungguh tidak sensitif, pikirku. Sahabat lain yang selalu kuibaratkan sebagai buku harianku juga punya pacar sekarang dan bahkan temanku yang menjadi garda terdepan dalam komunitas jomblo abadi saat ini sedang mendekati target barony. Ah sudahlah, sepertinya hanya aku yang romantika hidupnya sekelabu sore ini haha. Hujan deras mengguyur kota belimbing sejak siang tadi. Derasnya hujan masih meninggalkan jejak dimana-mana. Warnanya coklat atau merah tanah, lengket dan basah. Kita menyebutnya becekan.  Hal yang paling dibenci para petugas kebersihan gedung.
Hari ini aku duduk sendiri di taman melingkar. Aku harus mengerjakan tugas dan taman melingkar adalah tempat yang paling tepat untuk itu. Sebuah pertanyaan menghampiri benakku. Taman ini tidak berbentuk lingkaran namun kenapa semua orang menyebutnya lingkaran? Taman ini mungkin lebih cocok disebut taman segi tujuh karena terdiri dari tujuh sisi tempat duduk berbentuk terasering yang mengelilingi sebuah ruang kosong yang agak lapang di tengah. Setiap sisinya memiliki 4 lapis terasering. Tepat di tengah taman melingkar yang bentuknya bukan lingkaran ini terdapat dua buah pohon besar. Aku tidak tahu pohon apa itu. Satu hal yang bisa aku pastikan pohon ini bukanlah pohon toge ataupun pohon kaktus. Ya, aku berani bertaruh untuk itu. Pohon yang pertama sepertinya sudah berumur. Batangnya sangat besar. Akupun mungkin tak akan sanggup memeluknya. Pohon yang satunya lebih kecil namun tetap berdiri kokoh di tengah taman melingkar itu. Kedua pohon itu berada dalam pot buatan. Bukan, pot ini bukan seperti pot bunga mawar atau bunga matahari yang biasa ada di rumah-rumah. Pot ini berbentuk bulat, sangat besar, dan terbuat dari semen. Tepat di tengahnya terdapat tanah yang menjadi sumber penghidupan sang pohon. Terlihat seperti pot bukan? Ya, pot raksasa tepatnya.
Ciiiiiii ciiiiiiit ciiiiiit. Tiba-tiba terdengar kicauan merdu seekor burung. Aku tidak tahu burung apa itu. Apa mungkin Mockingjay? Burung yang terkenal lewat film Hunger Games? Entahlah. Bekas hujan belum juga kering tapi disana-sini sudah terlihat orang berkicau dengan semangat. Di sebelah kiriku ada sebelas orang laki-laki yang sedang mengobrol dan bercengkrama. Dua diantara mereka sedang merokok sementara yang lainnya sedang mengobrolkan kisah cinta temannya. Wow! Aku merasa seperti sedang menonton silet! Dua orang laki-laki terlihat di sisi kiri di balik pohon besar yang aku ceritakan sebelumnya. Seorang diantara mereka memakai baju kuning dan jaket hitam serta memegang rokok sedangkan temannya sibuk dengan laptopnya. Jauh di belakang mereka terlihat sepotong gedung yang mengapung di atas air. Aula terapung namanya. Gedung berwarna abu-abu itu tidak terlalu terlihat dari tempat dudukku tapi aku sudah pernah kesana. Tak banyak yang bisa diceritakan dari gedung itu selain fakta bahwa gedung tersebut terdiri dari dua lantai dan biasa digunakan untuk seminar atau rapat besar.
Tepat di seberangku ada sekumpulan laki-laki  yang  juga sedang mengobrol dan … lagi-lagi merokok. Asapnya terlihat tebal menodai sejuknya udara sore hari. Ingin rasanya aku ambil seember air dan menyiramkannya pada mereka. Inilah alasan kenapa seorang teman dari Jerman menyebut Indonesia sebagai surga rokok. Mayoritas dari laki-laki itu memakai baju warna putih. Aku tidak tahu apakah mereka simpatisan partai tertentu atau sama-sama membeli baju sepuluh ribu tiga berwarna putih. Tiga buah sepeda berada tepat di belakang mereka. Dua buah sepeda berwarna hitam dan satu sepeda berwarna biru. Ah, sudah seribu tahun rasanya tidak naik sepeda.
Bagian terbaik dari taman melingkar aku rasa ada di seberangku atau tepat di belakang lokomotif rokok berbaju putih tadi. Banyak yang menyebutnya danau balairung namun berdasarkan yang aku baca danau tersebut bernama danau Kenanga. Seperti halnya musim mangga, danau ini juga memiiki kecantikan yang musiman. Jika Anda beruntung, Anda akan melihat danau itu bersih tanpa sampah dengan sedikit gelombang hasil hembusan angin. Namun, jangan kaget jika suatu saat anda melihat tumpukan plastik, kulit buah hingga bekas botol ada di danau itu. Aku tidak tahu darimana asalnya. Sebuah bangunan besar terlihat megah berdiri di tepi danau. Balairung namanya. Gedung ini adalah gedung serbaguna yang biasa digunakan untuk acara-acara besar di UI. Balairung berwarna abu-abu dan memiliki atap berundak berwarna merah. Sebuah bentuk atap khas Indonesia menurut buku sejarah SDku. Balairung bertambah megah sejak dilengkapi dengan gedung baru yang langsung menjorok ke arah danau. Aku pernah kesana dan dapat aku katakan bahwa pemandangan disana adalah pemandangan terbaik diantara semua tempat yang ada di Universitas Indonesia.
Matahari sore ini seperti jodoh masa depanku. Entah ada dimana dan entah sedang apa. Tak terlihat sedikitpun bentuknya yang bulat berkilau nan indah itu. Mungkin tertutup awan, sisa hujan siang tadi. Perlahan malampun mulai menyapa. Lantunan azan maghrib berkumandang dan angin berhembus memainkan rambutku. Hasil temuan Thomas Alva Edison satu persatu muncul dan menerangi malam. “Hahaha” gelak tawa tiga orang perempuan yang sedang berkumpul di sisi kanan mengagetkanku. Baiklah, hanya aku saja sepertinya yang duduk sendirian disini. Tak ada teman, sahabat apalagi kekasih. Tiba-tiba handphoneku berbunyi. Sebuah pesan dari whatsapp muncul di layar. Aku membuka dan membacanya. Ternyata sebuah pesan bergambar dari grup CEDS, unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang aku ikuti. Sebuah gambar  berupa gabungan dari beberapa foto dengan kata-kata yang cukup menohok muncul di layar handphoneku

“Truk aja punya gandengan. Kok situ nggak?”
“ATM aja bisa bersama, masa kita nggak?”

Terima kasih CEDS, terima kasih banyak looh! Belum habis kesalku tiba-tiba ada yang jatuh di kepalaku. Kontan akupun berteriak. Untungnya bukan burung iseng yang mengeluarkan kotorannya melainkan tetesan air bekas hujan siang tadi. Tak terbayang rasanya harus keramas malam-malam karena terkena kotoran burung. “Ting” sebuah notifikasi muncul di layar laptopku. Apalagi ini? pikirku. Ternyata sebuah notifikasi bahwa laptopku sudah kehabisan energi. Baiklah, sudah waktunya pulang. Akupun mematikan laptop, merapikan barang-barangku dan bergegas pulang dengan sejuta kesal di dada.



Dan happy ending dari cerita ini adalah .... dapet hadiah dari pak Daniel hehe




skripsi itu .... menyenangkan LOL

Diposting oleh Winda (윈다) di 21.11 0 komentar


Katanya skripsi itu bikin stress. Gue sih gak. Gue malah happy banget ngerjain skripsi LOOOOL! Dusta banget! Hahaha
Di jurusan gue, lulus tanpa skripsi itu boleh. Tapi sejak 2009 lalu semua yang ga tulis skripsi harus tulis jurnal. Nah gue untuk pertimbangan tertentu akhirnya ngambil skripsi. Dan pertanyaan yang sama pasti terlontar dari temen-temen gue yang beda fakultas

A : Nda! Oi! Kuliah?
Gue : Ga, ga kuliah gue hari ini
A : skripsi lo nda?
Gue : Iya nih
A : Kok lo skripsi sih nda???
Gue : ehm … !@#$%^&*

A : Windaaaa
Gue : halooo
A : sibuk apa win?
Gue : skripsi nih
A : Oh kamu skripsi???
Gue : ehm .. iya nih …. !@#$%$%^^7

A : Oi nda! Udah lulus belum sih?
Gue : belum nih  lagi skripsi gue
A : Oh lo skripsi???
Gue : ….  Hehe iya

A : Oh winda ambil skripsi?
Gue : Iya nih ….
A : kenapa kok skripsi?
Gue : biar gaya LOL

Seakan gue skripsi itu salah hoho. Tapi bener sih skripsi itu ruaaaar biasa beroh .Impian gue bahwa gue skripsi-terus-stress-terus-ga-makan-terus-kurus-terus-keliatan-langsing-pake-kebaya kayanya harus dibuang jauh jauh hahaha. Yang ada gue senam mulut melulu gara-gara stress T.T

Tapi stress gue agak berkurang dikit karena beberapa lagu ini. jadi kalo lo stress karena skripsi coba deh dengerin ini sejenak. Liriknya sih biasa aja tapi melodinya bikin perasaan seneng (kalo gue sih) hopefully terjadi juga pada lo. Semangat ya kak! ^^











Minggu, 02 Maret 2014

Penpop Ceria #1

Diposting oleh Winda (윈다) di 22.15 0 komentar

Well jadi di semester (yang insya Allah) terakhir ini eke lagi nulis skripsi. Sesuatu yang juga populer dengan skripshit atau skripsweet. Dan gue ngambil matkul pilihan ......

Penulisan populer! yeaaaay! Dosennya adalah pak Daniel. Jadilah gue semester ini nuliiiis melulu kerjaannya. Matkul (yang insya Allah) terakhir ini adalah matkul yang ngajarin nulis populer. Jadi nanti kita belajar bikin deskripsi, narasi terus entah apalagi. Deskripsinya aja macem-macem. Ada deskripsi pengembangan spasi, deskripsi pengembangan spasi dengan observasi, deskripsi pengembangan spasi dengan waktu waaah macem-macem deh pokoknya. Nah so here it is PR pertama gue di (insya Allah) semester terakhir. PR ini adalah deskripsi pengembangan spasi. Spot yang gue pilih adalah sekre CEDS  dengan sedikit dramatisasi (well, dalam penulisan populer dramatisasi diperbolehkan). FYI gue udah pensiun CEDS dari awal 2013. Jadi ini adalah sekre dalam ingatan gue taun 2012/2013 yang gue yakin banget udah beda banget sekarang. Gue ga terlalu pinter deskripsiin sesuatu so yah inilah PR gue hoho. Judulnya seperti di bawah ini.Gue juga bakal upload tulisan penpop gue yang lain. Bukan untuk siapa-siapa tapi buat gue sendiri. Sesuatu yang bakal gue baca suatu hari dan (hopefully) memberi seulas senyum dan sepercik kebahagiaan buat gue atau orang lain yang baca

Happy Reading! ^^


 

Seberkas Memori di Sekertariat CEDS


Kriet kriet. Pintu coklat itu memang sudah cukup tua. Perlu sedikit usaha untuk membukanya dan perlu ketabahan khusus mendengar engsel pintu ketika dibuka. Seperti pintu lainnya, pintu ini menggunakan kunci putar dengan gagang berwarna emas. Ya, pintu ini memang sudah agak tua. Pintu inilah yang membawa saya pada tempat favorit saya di Pusgiwa (Pusat Kegiatan Mahasiswa). Tempat paling nyaman dan aman, tenang namun penuh semangat. Banyak orang yang mengatakan bahwa tempat ini adalah sekertariat CEDS, sebuah unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang bergerak dalam bidang kewirausahaan. Namun, saya menyebutnya rumah kedua.
 Pintu masuk sekertariat CEDS digantungi poster besar dengan konsep komik yang dibagi menjadi enam kolom.Poster unik tersebut menggambarkan keuntungan mahasiswa yang juga menjadi wirausahawan. Seperti halnya jaket kuning, bis kuning dan UI yang serba kuning, poster tersebut juga dibuat dengan warna dasar kuning dan dihiasi tulisan serta gambar tokoh kartun dalam tinta hitam.
Begitu pintu coklat tersebut dibuka terlihat sebuah ruangan yang tidak terlalu besar. Harum. Tentu harum. CEDS punya anggaran khusus untuk kebersihan sekertariat. Selain itu, setiap divisi punya kewajiban membersihkan sekertariat yang digilir setiap bulan. Hal pertama yang terlihat dalam ruangan adalah etalase. Etalase yang berada di sebelah kanan ruangan itu berisi barang-barang yang dijual anggota CEDS. Ada keripik, kacang, biskuit dan berbagai teman di kala lapar menyapa. Bukan cuma itu, beberapa deret minyak wangi dan bros warna-warnipun terpampang manis dalam etalase. Di sebelah etalase berdiri, terdapat meja kayu berwarna coklat. Seperti halnya pintu sekertariat, meja ini sudah cukup tua namun masih terlihat kokoh menampung galon dan beberapa gelas. Sebuah lemari besar berwarna hijau keabu-abuan berada tepat di seberang pintu masuk. Terlihat warna merah, kuning, hijau dan biru saat Anda membuka lemari. Bukan, itu bukan boneka Teletubbies. Itu adalah tempat file dan arsip berbagai divisi yang ada di CEDS.
Sebuah hal yang tak biasa dan dapat dipastikan tidak ada di sekertariat lain adalah benda yang berada di sebelah kiri ruangan. Sayangnya, benda besar ini tidak ditakdirkan memberikan kehangatan. Tentu saja, karena benda ini adalah freezer. Freezer berwarna putih yang cukup besar ini adalah milik ketua CEDS tahun 2012-2013 bernama Ibnu. Awalnya, freezer ini dijadikan tempat untuk menjual es potong namun seiring berjalannya waktu, es tersebut tidak diproduksi kembali dan freezer tersebutpun kehilangan pasangan hidupnya.
Hidup di tahun 2000-an rasanya tak lengkap jika tak bercengkrama dengan komputer. Sebuah komputer berwarna hitam dan printer berwarna putih terlihat berada di sebuah meja berwarna coklat di ujung ruangan. Monitornya sudah cukup lama, sering hank dan jangan ditanya berapa virus yang bersarang disana. Namun, si tua itulah yang sudah berjasa menghasilkan berbagai surat, undangan, company profile hingga business plan kami. Berkali-kali saya berdoa dalam hati agar si tua bisa segera pensiun dan diganti dengan si layar datar dengan suara stereo. Tepat di samping meja komputer itu terlihat kabel-kabel yang agak berantakan dengan sebuah stabilizer.
Sebuah papan tulis yang sepertinya sudah ribuan kali ditulisi dan dihapus di tergantung pula di sisi kiri ruangan. Tidak ada bangku kecuali bangku di depan meja komputer dalam sekertariat CEDS namun ada sekitar tiga karpet besar berawarna merah dengan motif bulat-bulat yang digelar di tengah ruangan dan beberapa bantal untuk para anggota CEDS yang datang untuk berdiskusi atau sekadar bersenda gurau. Kenyamanan ini bertambah lengkap dengan kehadiran pendingin ruangan dan wifi di sudut kiri ruangan. Surga dunia, kata mahasiswa. Sekertariat ini mungkin seperti kuburan saat pagi hari. Begitu sunyi dan senyap. Namun jangan ditanya saat sore menjelang. Riuh rendah penuh gelak tawa.  Pusgiwa terlebih lagi sekertariat CEDS boleh jadi kecil, tersembunyi dan tidak populer di kalangan mahasiswa pada umumnya namun tempat ini memberi banyak pelajaran,menjadi rumah kedua dan menyimpan sejuta kenangan bagi para penghuninya.
 

Wince Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review